REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA —Modest fashion Indonesia mulai merambah global lewat sebuah gelaran yang diadakan oleh putri terbaik bangsa, Modest Fashion Womenpreneur Summit (MFWS) 2024. Setidaknya 22 negara meramaikan acara yang akan digelar di Kuala Lumpur, Malaysia pada 8 hingga 10 Februari 2024.
“Yang sudah confirm akan datang dari 22 negara, lalu akan ada 200 partisipan. Acaranya di tanggal 8 (Februari) kita opening ceremony, akan ada fashion show dari 12 brand yang sudah confirm untuk show,” ucap Founder PT Kreasi Mode International yang juga penggagas MFWS, Ayu May Fakih, dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (1/2/2024).
Selain membawa modest fashion Tanah Air yang memiliki gaya khas dan tidak ada di negara lain, MFWS 2024 juga menjadi ajang perempuan untuk saling menguatkan dalam dunia bisnis. Perempuan diajak untuk menggali value pada bisnis yang akan dibawa, kemudian dapat menjalin network dan kolaborasi.
Kemudian pada 9 Februari, akan ada sesi talkshow dan Women CEO Forum. CEO yang menjadi pembicara tidak hanya dari bisnis modest fashion saja, tetapi ada juga dari bisnis kecantikan, kesehatan, travel, dan lainnya, yang mencakup sekitar 15 sektor bisnis.
Beberapa nama yang akan mengisi acara tersebut seperti CEO Rumah Sabine, Susan Emir, yang juga datang dalam konferensi pers. Lalu CEO Buttonscarves and Modinity Group, Linda Anggrea, Co-Founder and CEO Juris Tech, See Wai Hun, Former CEO Air Asia Digital Group, Aireen Oemar, Founder Mutyara HQ, Tya Arifin, VP Product Innovation and Development Paragon Group, Dini Ardi Wardini.
“Sebagai seorang perempuan Indonesia, perempuan adalah makhluk paling unik dan kuat karena bisa menjalani berbagai aktivitas, menjadi istri, menjadi anak, dan menjadi ibu. Perempuan bisa melakukan banyak hal, jadi madrasah untuk membangun anak lebih baik dari kita,” ucap Susan.
Ia mengatakan, jika satu perempuan saja memiliki mimpi indah dan bisa mewujudkannya, bagaimana jika perempuan berkumpul dan saling mendukung. Susan membayangkan para perempuan akan sangat hebat dan besar.
Seperti yang diungkapkan Founder and CEO Batik Trusmi, Sally Giovanny, yang mempunyai mimpi mendunia. “Ini impian Batik Trusmi, bisa go global dengan membawa kearifan lokal. Aku senang sekali, terlebih dilaksanakan di Malaysia, karena customer-ku banyak yang dari Malaysia,” ucap dia.
Nantinya, Sally akan membawa koleksi Basundari, desain cantik kolaborasi Batik Trusmi dan Ayu Dyah Handari. Ia ingin mengubah pemikiran bahwa batik itu tidak kuno dan tidak cuma untuk orang tua, batik bisa dipakai dalam acara apapun dan oleh siapapun.
Malaysia dipilih sebagai lokasi pada gelaran MFWS pertama ini, karena menjadi lokasi strategis untuk helatan internasional. “Flight-nya juga affordable, memudahkan kerjasama bilateral lebih baik. Jadi memudahkan para foreigner internasional untuk hadir. Kalau di Indonesia jauh, dan ada beberapa negara harus memakai visa,” kata Ayu May.
Perlu diketahui, ini merupakan helatan yang semuanya dikerjakan oleh putri terbaik Indonesia, dan memang seluruh timnya pun perempuan. Laki-laki hanya diperbolehkan hadir pada hari pertama dan ketiga, sementara pada hari kedua yang berisi diskusi-diskusi ini hanya boleh dihadiri oleh perempuan.
0 Comments